Dengan bersabar, Anda menjadi tegar walau badai menghadang. Saat ujian datang, kesabaran Anda akan menjadi perisai diri yang tangguh, sehingga Anda tidak terguncang. Kecuali sedikit saja, tidak sampai menghilangkan rasionalitas dan melupakan realitas. “Alangkah mengagumkan keadaan orang mukmin karena semua urusannya itu baik baginya. Bila ia ditimpa kebahagiaan, ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Bila ia ditimpa kesusahan, ia bersabar dan itu menjadi kebaikan pula baginya.” (HR. Muslim).
Sabar itu sama dengan dengan memiliki sifat-sifat mulia seperti; ketabahan, keuletan, kegigihan, teguh pendirian dan konsistensi seseorang, untuk tetap dalam ibadah dan jihad di jalan Allah. Saudara, simaklah kisah Nabi Musa, walau dalam kondisi terjepit, di depannya ada lautan luas membentang, dan di belakangnya pasukan Fir’aun yang yang siap menyerang. Wajar kemudian pasukan nabi Musa juga ketakutan,” Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul".(QS. As-Syu’ara: 61).
Tapi tidak bagi Musa. Ia tetap tenang, dan berkata, ”Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak dia akan memberi petunjuk kepadaku.”(QS. As-Syu’ara: 62). Seandainya, nabi Musa ikut gugup, tentu pasukannya tambah panik. Tapi justru sebaliknya ia tetap tenang, dan yakin akan datangnya pertolongan Tuhan. Begitulah seharusnya sikap kita, dalam menghadapi kesulitan hidup. Tetap tenang, sabar, berpikir jernih, dan tidak berprasangka buruk kepada Allah SWT.
Jelas sudah, pertolongan Allah tidak akan datang kecuali kepada mereka yang sabar. Rasulullah dan para sahabatnya pernah mengadu kepada Allah karena beratnya ujian hidup dan kerasnya perlawanan kaum kafir Qurays. Dan Allah pun mengatakan kepada mereka, "Bukankah pertolongan Allah sangat dekat?" Rasulullah juga bersabda,” Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, keleluasaan itu bersama kegelisahan, sedangkan kemudahan itu bersama dengan kesulitan. (HR. Tirmizdi). Umar bin Khathab ra berkata, “Kami dapat merasakan kenikmatan dalam hidup, ketika kami mampu bersabar.” Sungguh untuk menjadi orang yang sabar itu berat. Tapi beratnya sabar itu tidak sebanding dengan nilai dan manfaat dari sikap sabar itu sendiri. Inilah yang membuat menang sebuah gerakan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar